Kamis, 25 November 2010

pengorganisasian

1. PENGORGANISASIAN
1.1. Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian dan Organisasi sangat berkaitan erat. Pengorganisasian disebut organisasi secara dinamis, dimana dalam pengorganisasian terjadi proses yang sangat terencana untuk menentukan segala kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi. Dalam perorganisasian terjadi pengambilan keputusan dalam menciptakan kerangka kerja. Kerangka kerja harus berisi rencana starategis secara garis besar bagaimana tujuan itu akan dapat dicapai dan kemampuan organisasi Sedangkan hasil dari pengorganisasian itu adalah organisasi yang disebut organisasi secara statis. Disebut statis karena organisasi dijadikan alat dan wadah oleh seorang manajer untuk melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi terdiri dari :

1.Goal Oriented Arragement, pengaturan yang berorientasi pada sasaran.
2.Psychosocial System, orang yang berinteraksi di dalam kelompok.
3.Technological System, orang yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknik.
4.Struktur System, Interaksi kegiatan yang terstruktur serta orang-orang yang bekerja
sama dalam hubungan-hubungan yang terpola.
1.2. Tahap Organisasi
Ada empat tahap yang menjadi dasar dalam melakukan proses pengorganisasian.
1.Pembagian Kerja (Division of Work)

Dalam merencanakan berbagai kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan suatu organisasi perlu disederhanakan agar mudah mempraktekannya. Upaya untuk meyederhanakan keseluruhan kegiatan yang kompleks menjadi lebih terperinci dan spesifik akan mempermudah dalam menempatkan karyawan. Proses pembagian kerja menjadi lebih rinci ini disebut spesialisasi pekerjaan. Keseluruhan pekerjaan tersebut diturunkan atau dibagi berdasarkan kriteria tertentu yang lebih spesifik. Semakin terspesialisasi seorang karyawan, maka ia akan semakin paham terhadap pekerjaanya. Secara teori maka semakin terspesialisasi maka akan perusahaan akan semakin produkif. Namun, spesialisasi pekerjaan ini juga memiliki dampak negatif. Karena hanya menguasai bidang pekerjaannya saja, akan timbul kejenuhan dalam bekerja, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja yang akan mengakibatkan karyawan mengalami stress yang tinggi, kesehatan mental dan perkembangan pribadi yang rendah.
2.Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah didapat spesifikasi, pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria
yang sejenis. Proses pengelompokan ini disebut departementalisasi.

Terdapat berbagai pendekatan dalam proses departementalisasi, Namun mana yang lebih baik? Semua pendekatan memiliki plus dan minus. Fungsional memberikan kemudahan organisasi berdasarkan fungsi-fungsi yang harus dilakukan dalam

organisasi. Kekurangannya akan agak menyulitkan ketika terdapat perbedaan kepentingan antar bagian yang berbeda. Hal ini dapat diatasi dengan pendekatan produk, dimana di setiap produk misalnya terdapat berbagai subbagian fungsional, dengan demikian konflik perbedaan dapat dihindari. Tapi pendekatan ini mungkin belum tentu sesuai dengan organisasi yang memiliki banyakbranch atau malah tidak efektif bagi organisasi non profit. Jadi, penggunaan pendekatan dalam proses departementalisasi sangat situasional denga berbagai faktor yang dimiliki dan dihadapi oleh organisasi.
3.Penentuan Relasi (Hierarchy)

Pekerjaan-pekerjaan yang sudah terspesifikasi dan berkelompok-kelompok kemudian memerlukan span of control, yaitu menentukan jumlah orang atau bagian dibawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen dan menentukan garis hierarki. Setelah itu menentukan chain of command, yaitu penjelasan mengenai batasan kewenangan siapa dan bagian mana yang akan melapor ke bagian yang sudah ditentukan, juga menentukan garis perintah hierarki paling atas sampai paling bawah. Dalam menentukan hierarki akan ditetapkan memakai jenis hierarki horizontal atau vertikal yang dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
4.Koordinasi (Coordination)

Setelah semuanya telah terencana, yang selanjutnya dipikirkan adalah bagaimana agar organisasi yang sudah didesain sedemikian rupa ini berjalan dengan efektif dan efisien? Disinilah diperlukan koordinasi. Koordinasi adalah proses untuk meyatukan, mengkomunikasikan seluruh aktivitas dan kegiatan agar tujuan organisasi dapat dapt tercapai secara efektif dan efisien. Tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah dan cenderung akan membawa kepentingan diri masing- masing bagian.
1.3. Struktur Organisasi
Faktor-faktor yang Memengaruhi Struktur Organisasi :

Strategi Organisasi

Pilihan struktur yang tepat belum tentu menjamin kesuksesan dalam pencapaian tujuan, tapi bisa meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam mencapai tujuan. Strategi organisasi dibentuk sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi juga dibentuk sebagai jalan untuk mencapai tujuan. Karena itu struktur organisasi haruslah sejalan dengan strategi organisasi.

Skala Organisasi

Organisasi kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan, sedangkan organisasi yang besar memiliki struktur yang lebih kompleks. Perbedaan skala ini bisa menurut beberapa faktor, misalnya kita bisa melihat organisasi tersebut disebut besar karena jumlah tenaga kerjanya, pangsa pasar atau karena memiliki banyak cabang di berbagai daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar