Senin, 28 Februari 2011

organisasi klasik

BAB II
TEORI ORGANISASI KLASIk

Dalam bab ini membahas tentang perkembangan teori organisasi dan manajemen dari teori klasik sampai sekarang.konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang sejak tahun 1800.Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi,teori administrasi,dan manajemen ilmiah.birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah di kembangkan langsung dari praktek manajemen. Teori organisasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,kekuasaan-kekuasaan,tujuan-tujuan,peranan-peranan dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja bersama.
TEORI BIROKRASI
Teori ini di kemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Model organisasi “baru”ini(birokratik) mempunyai karakteristik-karakteristik structural tertentu yang dapat diketemukan di setiap organisasi kompleks dan modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagi berikut:
1. Pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja atau spesialisasi hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya.
2. Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik. Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hirarki, di mana ada pemisahan yang jelas antara tingkat - tingkat bawahan dan atasan,agar koordinasi terjamin.
3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Seleksi dan promosi bagi personalia organisasi di dasarakan atas kecakapan teknis, dan pendidikan latihan serta perysaratan lainnya di sesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksnaan tugas.
4. System prosedur bagi penanganan situasi kerja. Perlu adnya catatan tertulis demi kontinyuitas, keseragaman (uniformitas),dan untuk maksud-maksud transaksi.
5. System aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi pemegang jabatan.
6. Hubungan-hubungan pribadi yang bersifat “imperasional” ada pemisah antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi(formal)organisasi.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini berkembang sejak tahun 1900.teori ini sebagian besar di kembangkan oleh henri Fayol dan Lyndall Urwick dari eropa,serta mooney dan reiley di amerika.
Fayor menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat di bagi menjadi 6 kelompok yaitu :
1. Kegiatan teknikal
2. Kegiatan komersial
3. Kegiatan finansial
4. Kegiatan keamanan
5. Kegiatan akutansi
6. Kegiatan manajerial
Fayol merasa bahwa walaupun manajemen hanya merupakan salah satu dari enam kelompok kegiatan-kegiatan yang diperlakukan dalam perusahaan-perusahaan, barang kali mrupakan hal yang paling penting.
Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar teori administrasi. Prinsip-prinsip dari fayol tersebut adalah :
1. Pembagian kerja (division of work).
2. Wewnag dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interests of general interests)
7. Balas jasa (remuneration of personel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai skalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (esprit de corps)
Fayol sebagai seorang teoritisi organisasi. Sebagai seorang teoritis organisasi, fayol terutama memusatkan pembahasannya pada pertanyaan tentang struktur organisasi, walaupun uraian-uraiannya juga meliputi pentingnya “kerelaan” karyawan.
URWICK DAN GULICK: MOONEY DAN REILLY
Dalam makalah mereka Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja,penciptaaan departemen-departemen yang di susun atas dasar “tujuan,proses personalia dan tempat”dan penggunaan staf. mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah di jalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan,agama,militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Prinsip koordinasi
2. Prisip skalar
3. Prinsip fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Empat kaidah dasar manjemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan,yaitu:
1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dalam berbagai metode yang di kembangkan atas dasar ilmu pemgetahuaan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai denagn spesialisasinya. Hal ini menghindari kebiasan para karyawan bekerja atas kemauanya sendiri.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus di integrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang lebih tinggi , sementara menejemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
4. Untuk mencapai manfaat majemen ilmiah, perlu dikembangkan semengat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja ama yang baik.
Tiga unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam leteratur-literatur manajemen adalah :
1. System kegiatan yang terkoordinasi.
2. Kelompok orang
3. Kerjasama untuk mencapai tujuan
Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasan dan kepemimpinan.


BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik merubah dan menambahkan banyak hal untuk memperluas teori klasik. Anggapan teori neoklasik adalah menekan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupunsebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada teori klasik, sejak di perkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku hal manusia. Perkembangan teori neoklasik di mulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang di lakukan di hawthorn, serta tulisan Hugo Munsterberg.
Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industri yang di akui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol Pshycology and industrial efficiency,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara menejemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik, yang berkembang sejak tahun 1930-an.
Percobaan-percobaan Hawthorne
Permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi (teori klasik) di tadai dengan percobaan-percobaan Hawthorne yang di lakukan dari tahun 1924 sampai 1932. Walaupun teori teori neoklasik muncul sebelumnya, tetapi percobaan-percobaan Hawthorne ini niscaya merupakan kristalisai teori neoklasik.Percobaan ini dimulai sejak tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan western Electric di cicero,Illinoism, dekat Chicago, dan di sponsiri oleh national research council (lembaga riset nasional). Percobaan pertama di lakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja atau efisiensi para karyawan. Pada kelopok kerja yang di selidiki naiknya tingkat penerangan telah mengakibatkan naiknya produktivitas kerja. Begitu juga produktivitas kerja naik pada kelompok yang di awasi, walaupun tanpa ada tambahan penerangan.
Percobaan kedua di mulai paa nulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik. Para pelaksanaan riset memisahkan keenam gadis itu dari para pekerja lainnya, mereka di pekrjakan di suatu ruangan khusus ( ruang uji perakitan berantai), dan di awasi. Dari hasil penelitian ini, para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan social atau manusiawi di antara para pekerja, peneliti dan peyelia (supervisior) lebih penting dalam menetukan produktivitas dari pada perubahan-perubahan kondisi kerja di atas.
Bulan nopember tahun 1931 percobaan terakhir di mulai. Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka di mana segmen-segmen teknis mnusiawi saling erat studi-studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era di mana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering di pandang sebagai satu-satunya faktor yang menentukan produktivitas.
KRITIK DAN “USUL” PERUBAHAN NEOKLASIK PADA TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL.
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang di lakukan teori klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik. Kritik dan perubahaan yang di usulkan oleh teori organisasi klasikdapat di uraikan berikut ini :
*Pembagian kerja (Division of labor)
*Proses scalar dan fungsional

*Struktur organisasi
*Rentang kendali
PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI INFORMAL
Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kenutuhan social manusia – kebutuhan untuk hubungan dengan orang lain. Factor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal, antara lain :
1. lokasi
2. jenis pekerjaan
3. Minat (interests)
4. masalah-masalah khusus

BAB 4
TEORI ORGANISASI MODERN

Teori modern bisa disbut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.

TEORI SISTEM UMUM

Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan sistem yuang harus diintegretasikan kenneth boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:
1. struktur statik
2. sistem dinamik
3. sisrem dinamik sederhana
4. sistem sibernetik
5. sistem terbuka
6. sistem genetika sosial
7. sistem hewani
8. sistem manusiawi
9. sistem sosial
10. sistem transental

Teori organisasi dalam suatu kerangka sistem

Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang study, seperti sosiologi, teori administrasi, ekonomi, psikologi, ekologi, operations research, dan banyak bidang-bidang lainnya.
Teori organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang slalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya beroganisasi
1. Komunikasi
2. Konsep keseimbangan

Tujuan –tujuan organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan, seperti dalam kasus berbagai sistem kompleks, atau hasil akhirnya saling tergantung, tujuan-tujuan ini adalah pertumbuhan, stbilitas dan interaksi.

Pendekatan-pendekatan manajemen
1. Pendekatan proses
2. Pendekatan keprilakuan
3. Pendekatan kuantitatif
4. Pendekatan sistemA
5. Pendekatan contigency (situasional)